Kamis, 27 Oktober 2016

makalah logika



MAKALAH
“LOGIKA”
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika 2 yang Dibimbing oleh :
Fida Rahmatika , M.Pd.
Disusun oleh kelompok 1 :
1.     Saiful Nur S.H.N                           ( 15141224 )
2.     Wahyu Nuralita                           ( 15141202 )
3.     Wahyu Nurainy                            ( 15141201 )
4.     Noki Agung Wahyudi          ( 15141215 )
5.     Farisy Aqimudin                 ( 15141204 )
6.     Tegar Putra Anggara            ( 15141234 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN
2015/2016




KATA PENGANTAR

             Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, karunia serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ” LOGIKA”.
             Adapun maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Matematika 2 di IKIP PGRI MADIUN
Penulis sadar bahwa makalah ini dapat terselesaikan berkat dorongan dan bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
1.      Ibu Fida Rahmatika, MPd selaku dosen mata kuliah Matematika 2 serta pembimbing dalam penyusunan makalah ini.
2.      Teman-teman  mahasiswa IKIP PGRI Madiun yang telah ikut terlibat dalam penyusunan makalah ini.
3.      Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

                                                                  Madiun, 8 Maret 2016

                                                                    Penulis









DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang............................................................................................ . 1
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................... . 2
C.Manfaat Penulisan........................................................................................ . 2
BAB II Pembahasan
A. Konjungsi.................................................................................................... . 3
B. Disjungsi...................................................................................................... . 4
C. Implikasi...................................................................................................... . 7
D. Biimplikasi……………………………………………………………….... 10
E. Konvers, Invers, Kontraposisi……………………………………………....12
BAB III Penutup
A.  Kesimpulan…………………………………………………………............13
B.  Saran………………………………………………………………………. 14
DAFTAR PUSTAKA















DAFTAR TABEL


Tabel 1            : Tabel kebenaran konjungsi………………………………………..4
Tabel 2            : Tabel kebenaran disjungsi…………………………………………5
Tabel 3            : Tabel kebenaran implikasi………………………………………...7
Tabel 4            : Tabel kebenaran tautologi…………………………………………8
Tabel 5            : Tabel kebenaran kontradiksi………………………………………9
Tabel 6            : Tabel kebenaran implikasi logis…………………………………..10
Tabel 7            : Tabel kebenaran biimplikasi………………………………………10
Tabel 8            : Tabel kebenaran biimplikasi logis………………………………...11
Tabel 9            : Tabel kebenaran konvers, invers, kontraposisi…………



BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Belakangan ini ilmu matematika telah berkembang pesat bukan hanya sebatas hitung menghitung menggunakan skala statistik, nilai , angka-angka real dan peluang.Akan tetapi, perkembangan ilmu matematika juga terjadi didasarkan pada penalaran-penalaran yang logis atas system matematis.
Penalaran yang dilakukan oleh para ahli matematika diperoleh atas realita kehidupan yang nyata yang dirasakan oleh manusia. Perkembangan dan aplikasi dan bagian matematika ini sangat dirasakan oleh manusia di berbagai kehidupan. Penalaran inilah dalam bahasa matematika sering disebut logika.
Logika merupakan suatu aktivitas manusia yang berkaitan dengan penggunaan akal dan pikiran sehingga menghasilkan suatu penalaran dengan kebenaran-kebenarannya yang dapat dibuktikan secara matematis. Meskipun tanpa penghitungan memalui angka-angka atau dengan statistik, tetapi dapat diuji dan masuk akal akan kebenarannya.
Berbagai macam peralatan elektronik yang ada di sekitar kita, merupakan contoh nyata dari kemampuan manusia dalam menerapkan disiplin ilmu logika matematika diberbagai bidang kehidupan diantaranya seperti listrik, computer, televise, dan radio dikembangkan atas dasar dan aturan logika matematika yang dibentuk sederhana dalam sebuah rangkaian elektronik yaitu menggunakkan rangkaian benar dan biasanya dinyatakan dengan on dan off. Berikut ini akan penulis uraikan uraian salah satusub pokok kajian logika matematika tentang konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi, invers, dan konraposisi. Kajian lokasi ini semua terlepas dari pernyataan-pernyataan yang konkret. Biasanya pernyataan-pernyataan tersebut ditulis dengan huruf p dan q dengan suatu ketentuan umum mengenai table kebenaran yang biasa ditulis dengan huruf B dan pernyataan yang salah dengan huruf S.

B.     Tujuan
1.      Mengetahui logika pada Matematika
2.      Mengetahui macam –macam logika
3.      Mengetahui kegunaan masing-masing logika

C.     Manfaat
1.      Memahami  tentang logika
2.      Memahami secara lebih rinci macam –macam logika
3.      Dapat mengaplikasikan dalam kehidupan nyata

















BAB II
PEMBAHASAN

I.   Konjungsi
Konjungsi adalah pernyataan baru yang dinyatakan dari dua pernyataan dengan kata hubung “ dan “. Kalau tersebut dinyatakan dengan “^”. Suatu pernyataan yang apabila kedua-duanya memenuhi permintaan benar ( B ) maka jawabannya benar. Jika tidak demikian maka salah.
Misalnya :
Alum dan Anton dipanggil Kepala Sekolah. Apabila keduanya datang memenuhi panggilan Kepala Sekolah berarti itu hal yang benar, dan salah apabila salah satu diantara mereka yang memenuhi panggilan atau tidak sama sekali.
 Secara sederhana konjungsi dapat kita lihat dari contoh berikut ini:
                         P       = Irwan anak yang pandai
                         Q      = Irwan anak yang rajin
                         P ^ q = Irwan anak yang rajin dan sopan
                       
Konjungsi dari pernyataan p dan q bernilai benar, apabila komponen-komponen pembentukannya bernilai benar. Sebaliknya bernilai salah, apabila salah satu komponen baik p atau q bernilai salah atau kedua-duanya. Hal ini dapat dinyatakan dengan tabel kebenaran berikut ini :

                  





Tabel 1.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqRXm_ZQNwvYlqvx2rf8epPDqpqBt77d1aVfBAPG5Wj9AlmIcSYF8IS8-7yntxQIwnZKvC3tQFU3qduxA2_n_w5hpSo8hoohgaZ-5GiLq-uQMOGDq_b47yiyDXU0z463maFDq-shZkJjA/s1600/konjungsi.png
Dari table diatas kita dapat mengetahui bahwa pernyataan konjungsi akan bernilai benar apabila p itu benar dan q juga benar. Jika demikian berarti salah.
Kata penghubung konjungsi selain “ dan “ dapat pula diganti dengan kata lain yang mempunyai arti sepadan atau sejajar dengan “ dan “ diantaranya “ tetapi , walaupun, sedangkan dan lagi pula “, misalnya :
1.      Harun  wanita yang cantik, tetapi tidak sombong. Artinya  Harun wanita yang sangat cantik dan tidak sombong.
2.      Walaupun sering dihina, tetapi Anton tidak pernah marah. Artinya Anton sering dihina dan tidak pernah marah.

II.                Disjungsi
Apabila terdapat dua pernyataan, dapat dibentuk sebuah pernyataan baru dengan kata penghubung “ atau “ yang dinotasikan “v”. Sesuatu pernyataan apabila salah satunya, maka pernyataan disjungsi benar, jika tidak demikian bernilai salah.
Misalnya, Alum atau Anton ditunggu di ruang OSIS. Kalau keduanya datang atau salah satunya saja berarti dapat memenuhi kriteria kebenaran, dan apabila keduanya tidak hadir (S) berarti salah.
Contoh lain yaitu :
       . p      = Danar anak yang pandai
       . q      = Danar anak yang pintar
       . p v q  = Danar anak yang pandai atau pintar
                    Pernyataan Danar anak yang pandai atau pintar berarti Danar anak yang pandai atau pintar atau kedua-duanya yaitu anak yang pandai dan pintar. Disjungsi dari pernyataan bernilai benar apabila paling sedikit salah satu dari kedua pernyataan tersebut bernilai benar. Hal ini dapat dinyatakan dalam table berikut ini :
        Tabel 2.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiPoGUdfwtlndLRgS1O2yC5bCQE9JUjQFhSDbSkzi58EGXzP3XfFxsAq1vIWQp1dBKsac3iPM6L8fEyK5oUrfTMSHMnbR41yW4pLHpXvtAk2sktxmf5C-BGQjyJlnusNtxc8pD6UVcivs/s1600/disjungsi.png
                    Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa nilai kebenaran ( B ) dari suatu pernyataan disjungsi diperoleh apabila salah satu komponennya bernilai benar , apabila keduanya salah maka pernyataan disjungsinya salah.

Latihan
1.      .p      = Andi mempunyai adik
.q      = Andi menjadi kakak
.p v q = …………….
2.                                                                   Diketahui    : p  : Siswa SMP Terpadu memenangkan olimpiade  matematika
q   : Siswa SMP Terpadu menjadi juara
Ditanya         :   a. p v q
                                      b. Buatlah table kebenarannya
Penyelesaian :
1.         . p        = Andi mempunyai adik
        .q         = Andi menjadi kakak
                        . p v q = Andi menpunyai anak atau menjadi kakak
2.                                .p          = Siswa SMP Terpadu memenangkan olimpiade matematika
.q         = Siswa SMP Terpadu menjadi juara
.p v q   = Siswa SMP Terpadu memenangkan olimpiade matematika atau menjadi juara

Tabel Kebenarannya adalah :
P
q
p v q
Siswa SMP Terpadu memenangkan olimpiade matematika (B)
Siswa SMP Terpadu menjadi juara (B)
Siswa SMP Terpadu memenangkan olimpiade matematika atau menjadi juara (B)
Siswa SMP Terpadu memenangkan olimpiade matematika (B)
Siswa SMP Terpadu tidak menjadi juara (S)
Siswa SMP Terpadu memenangkan olimpiade matematika (B)
Siswa SMP Terpadu tidak memenangkan olimpiade matematika (S)
Siswa SMP Terpadu menjadi juara (B)
Siswa SMP Terpadu menjadi juara (B)
Siswa SMP Terpadu tidak memenangkan olimpiade matematika (S)
Siswa SMP Terpadu tidak menjadi juara (S)
Tidak mendapat juara (S)

           


III.             Implikasi

Suatu pernyataan kebenaran dari p dan q dalam bentuk implikasi dinyatakan dengan pernyataan baru yaitu “ Jika p maka q. Hal ini dinotasikan dengan
“ p => q “. Yaitu suatu pernyataan apabila p benar , q salah bernilai salah .
 Bila tidak demikian bernilai benar. Jadi pernyataan p => q terjadi pernyataan salah, hanya karena p benar, q salah.
Contoh dalam kalimat yaitu :
            .p         = akar kuadrat empat adalah bilangan real (B)
            .q         = jumlah sudut-sudut dalam segitiga 180 derajat (B)
            .p => q = jika akar kuadrat empat adalah bilangan real maka jumlah sudut
                segitiga 180 derajat (B)

Pernyataan implikasi p  => q bernilai benar atau salah dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.
            https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjws7tinIdvnVe-5aufIYVKDc07SJj-bvrcfdzSasi1QnDFBwKivi6QM0mgvjWivbkuQ8JbjKExXEZ3F58OymLtjycsJXzSMspUr9ajzjw55z8Atw-smVcWJRnYPFwn8X1D-Mzvc1g0pZQ/s1600/implikasi.png
                        Implikasi p  =>  dapat dibaca dengan beberapa cara, antara lain :
a.       Jika p maka q
b.      p berimplikasi q
c.       p berakibat q
d.      q jika p

e.       p syarat cukup bagi q
f.       q syarat perlu bagi p

 Perlu diingat bahwa penggunaan implikasi tidak diisyaratkan adanya hubungan sebab akibat ( hubungan kausalitas ). Oleh karena itu nilai  kebenaran implikasi hanya ditentukan oleh nilai kebenaran komponen-komponennya. Dalam implikasiterdapat implikasi logis, namun terlebih dahulu akan diuraikan  pengertian teutologi dan kontradiksi.
a.       Teutologi
Teutologi adalah suatu pernyataan yang selalu bernilai benar untuk nilai suatu kebenaran dari komponen-komponennya. Untuk menentukan atau membuktikan apakah suatu pernyataan merupakan teutologi. Kita dapat menggunakan tabel kebenaran berikut ini

Tabel 4.
P
q
p^ q
( p^q) =>
B
B
           B
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
S
S
B

Pada kolom terakhir terdapat ( p^q ) =>q yaitu notasi teutologi yang terbentuk dari pernyataan  “ jika ( p dan q ) maka q “. Yaitu nilai kebenarannya selalu benar untuk semua komponen-komponennya.


b.      Kontradiksi
Kontradiksi adalah suatu pernyataan yang selalu bernilai salah satu untuk setiap nilai kebenarannya dari komponen-komponennya. Hal ini merupakan kebalikan  dari tautology  yang tersusun dari komponen “p dan negasi q “ ( p^  q ) sebagaimana tabel berikut ini
                                                Tabel 5.
P
q
-q
-p^-q
 p^(p^-q )
B
B
S
S
S
B
S
B
B
S
S
B
S
S
S
S
S
B
S
S

                           Kolom terakhir tampak jelas, bahwa semua komponen bernilai salah. Oleh karena itu q^( p^ -q ) adalah suatu kontradiksi
c.       Implikasi  logis
Suatu implikasi yang mempunyai nilai logika selalu benar untuk nilai kebenaran dari komponenya. Dengan kata lain implikasi logis adalah implikasi yang merupakan tautology yang dilambangkan dengan “    
Contoh :
Dengan tabel kebenaran tunjukkan bahwa ( p^ q ) => ( p v q ) merupakan suatu implikasi logis
Penyelesaian :



Tabel 6.
P
q
p^q
p v q
(p^ q) =>
( p v q)
B
B
B
B
B
B
S
S
B
B
S
B
S
B
B
S
S
S
S
B

Pada kolom ke lima di atas, tampak bahwa nilai logika ( p^ q) =>( p v q ) selalu benar. Hal ini yang dinamakan implikasi logis.

IV.               Biimplikasi
Suatu pernyataan majemuk yang terbentuk “… jika dan hanya jika …” dinamakan biimplikasi yang dinyatakan dengan notasi  p   <=>    q ( dibaca : p jika dan hanya jika q ) artinya pernyataan nilai kebenaran akan bernilai benar apabila antara p dan q komponennya sama, jika berbeda, maka bernilai salah.
 Biimplikasi merupakan bentuk singkat dari ( p => q )^ ( p => q ). Hal ini dinyatakan dalam tabel di bawah ini :
          Tabel 7.
                             https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOdeOugo3tEYcb3FryyVbk2mZ-TVfUy9SHXPZClF16TPAq4PY3JSETWF9aMqlhwLlRR4WgrvPZj8gLUMsue99E8PA7Tr6bgXXqLS7YA2xtRDWS9a2uDfQOntynyeqSOBNsOnr3ma8q08M/s1600/biimplikasi1.png       
                 
                           Biimplikasi bernilai benar apabila komponen-komponennya memiliki kebenaran yang sama.
            Contoh :
1.    .p                           : Segitiga ABC adalah sama sisi (B)
      .q                           : Ketiga sisi segitiga ABC sama panjang (B)
     .p  < =>   q             : Segitiga ABC adalah segitiga sama sisi jika
dan hanya
                   jika ketiga sisi segitiga ABC sama panjang (B)
2.      .p                         : Anton akan selalu berteman dengan Andi (B)
.q                        : Andi setia kepada Anton sampai tua (B)
.p < = >   q         ; Anton akn selalu berteman dengan Andi jika  dan hanya
                   Jika Andi setia kepada Anton sampai tua (B)

Mengenai biimplikasi logis, tidak jauh dari implikasi logis yang merupakan teknologi yaitu suatu nilai logika yang selalu benar. Biimplikasi logis dilambangkan    =>   “. Berikut ini tabel kebenarannya, yaitu biimplikasi logis
                 p<=>q ≡ (p=>q)^(q=>p)
                        Tabel 8.
                       https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuulQtt2B9xppgeTCeNSBA5TSSn5ar3LG-dc7FSryq1lebVRuj5lf_mIg0NkzNYOTWAyRLwSUAvpqqs2qMa2CyNT3Xv6neV4WUsEzVA5vLS5VA5kUK3HrgJyUxUNjD0tl7XwomYZJc5QY/s1600/biimplikasi2.png


V.                 Konvers ,Invers dan Kontraposisi
Merupakan bagian dari implikasi. Konvers,invers,dan kontraposisi adalah  suatu pernyataan implikasi baru dari suatu pernyataan implikasi.
1.      Konvers adalah perubahan  dari satu system  ke system yang lain. Pernyataan q=>p disebut konvers dari p=>q
2.      Invers adalah pembalikan suatu susunan dari suatu susunan yang lazim.Pernyataan –p=>-q disebut invers dari p=>q
3.      Pernyataan –q=>-p disebut kontraposisi
Tabel kebenaran konvers, invers, dan kontraposisi :
Tabel 9.
p         q      -p       -q
Implikasi p=>q
Konvers q=>p
Invers
–p=>-q
Kontraposisi –q=>-p
B         B     S        S
B
B
B
B
B         S      S        B
S
B
B
S
S          B     B        S
B
S
S
B
S           S     B        B
B
B
B
B
Dari table di atas diketahui implikasi ekuvalen dengan kontra posisi atau biasa ditulis dengan p=>q=-q=>-p
Contoh :
1.      Implikasi               : Jika hati tenang maka kita senang
2.      Konvers                 : Jika kita senang maka hati tenang
3.      Invers                    : Jika hati tidak tenang maka kita tidak senang
4.      Kontraposisi          : Jika kita tidak senang maka hati tidak tenang





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa :
1.      Konjungsi merupakan pernyataan kebenaran pernyataan kebenaran apabila p dan q benar, bila tidak demikian bernilai salah
2.      Disjungsi yaitu p atau q ( p v q ), suatu pernyataan harus salah satu komponen yang bernilai benar atau keduanya, maka akan bernilai benar
3.      Implikasi yaitu pernyataan “ jika p maka q “ dengan ketentuan q tidak boleh salah (S) untuk mendapatkan  nilai kebenaran yang benar, kecuali kedua-duanya salah (S)
4.      Biimplikasi (… jika dan hanya jika…” yaitu suatu pernyataan  bernilai benar apabila komponen- komponennya memiliki kebenaran yang sama
5.      Konvers, Invers, dan Kontraposisi merupakan suatu pernyataan implikasi baru dari suatu pernyataan implikasi
B.     Saran
Diharapkan mahasiswa atau pelajar berikutnya dapat mengembangkan makalah ini supaya lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti . Diharapkan mahasiswa dapat memahami mata kuliah logika matematika sehingga dapat dipahami oleh siswanya dan juga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.







DAFTAR PUSTAKA
                        Sucipto , Endar. 2000. Matematika 1a.Jakarta : Erlangga
                        Kartini.2005. Matematika 1a.Jakarta : Intan Pariwara
                        Asyari, Fata. 1991. Strategi Memahami Matematika SMTA Seri B.
Bandung : Group Bandung







Tidak ada komentar:

Posting Komentar